METODE DAN TEKNIK – TEKNIK PEMBELAJARAN
BAHASA ( INDONESIA)
1. Pembelajaran Mendengar
Metode
pengajaran mendengarkan yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bahasa
Indonesia di SD antara lain: a. Metode Audiolingual; b. Metode Komunikatif; c.
Metode Integratif. Dari metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran
mendengarkan yang dapat diterapkan di SD, antara lain:
a)
Mendengarkan Cerita
Tujuan:
Siswa
dapat memaknai dengan cermat, cepat, dan tepat tentang cerita yang didengarnya.
Siswa mendengarkan cerita yang diputar atau dilisankan.
Alat
yang digunakan:
Kaset
cerita dan tape recorder. (Kegiatan teknik pembelajaran ini dapat dilaksanakan
secara persorangan maupun kelompok)
Cara
pelaksanaan:
(1)
guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan teknik pembelajaran hari
itu,
(2)
putarkanlah kaset cerita yang cocok dengan siswa,
(3)
siswa mendengarkan cerita yang diputar tersebut,
(4)
siswa secara berkelompok mengidentifikasikan cerita berdasarkan tempat, pelaku
(siapa dengan siapa), waktu, tentang apa, mengapa, bagaimana, dan bermakna apa,
(5) siswa mendiskusikan hasil identifikasi ke dalam kelompok,
(6)
siswa melaporkan hasil diskusi tersebut di depan kelas dan kelompok lain
memberikan penilaian,
(7)
siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada hari
itu.
b)
Mendengarkan Berantai
Tujuan:
Siswa
dapat memahami informasi yang dibisikkan oleh temannya dengan cermat, cepat,
dan tepat. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan teman kemudian
menyampaikan informasi yang didengar ke teman sebelahnya secara berantai dalam
kelompok.
Alat
yang digunakan:
Catatan
informasi singkat, panjang, dan tidak beraturan (ada tiga catatan informasi
yang direkayasa). (Kegiatan teknik pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara
kelompok)
Cara
pelaksanaan:
(1)
guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan teknik pembelajaran hari
itu,
(2)
siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan anggota per kelompok sama
jumlahnya,
(3)
siswa dalam kelompok diatur dengan berjajar ke samping atau ke belakang,
(4)
setelah posisi siswa sesuai dengan yang diharapkan, guru memanggil siswa yang
paling depan atau paling kanan/kiri untuk membaca catatan informasi yang
ditunjukkan guru secara rahasia,
(5)
siswa yang menerima informasi tersebut secara cepat membisikkan informasi ke
teman belakangnya atau sampingnya (berdasarkan posisi kelompok),
(6)
secara berantai siswa membisikkan ke teman berikutnya secara bergantian,
(7)
siswa yang paling belakang mengucapkan dengan keras informasi yang diterimanya
dari teman depannya,
(8)
siswa depan mencocokkan dengan informasi yang asli
(9)
berikutnya, guru dapat mengulang dengan informasi yang berjenis-jenis (beberapa
informasi) ke dalam satu kelompok secara bertahap,
(10)
siswa menyimpulkan tentang kegiatan yang baru mereka laksanakan dan merefleksi
pembelajaran yang mereka lakukan pada hari itu.
2. Pembelajaran Berbicara
Metode
Pengajaran berbicara yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia
di SD antara lain:
a.
Metode Audiolingual;
b.
Metode Produktif;
c.
Metode Langsung;
d.
Metode Komunikatif;
e.
Metode Integratif;
f.
Metode Partisipatori.
Dari
metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran berbicara yang dapat diterapkan
di SD, antara lain:
a)
Bermain Peran
Tujuan:
Siswa
dapat memerankan tokoh tertentu dengan ucapan yang tepat. Siswa menirukan gaya
tokoh yang diidentifikasikan dengan ucapan yang mirip atau sama.
Alat
yang diperlukan:
Lembar
folio kosong. (Kegiatan dilakukan secara perorangan).
Cara
menerapkan:
(1)
guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu,
(2)
siswa membagi diri ke dalam kelompok,
(3)
siswa mengidentifikasikan tokoh yang akan diperankan,
(4)
siswa memerankan tokoh di depan kelompok lain,
(5)
kelompok lain memberi komentar tentang peran dari anggota kelompok lain,
(6)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
b)
Cerita Berangkai
Tujuan:
Siswa
dapat melanjutkan cerita yang disampaikan temannya dengan tepat dan dalam
lingkup topik yang sama. Satu kelompok (5 orang) berdiri di depan kelas
kemudian bercerita tentang topik tertentu yang diawali dari kiri ke kanan atau
dari kanan ke kiri.
Alat
yang diperlukan:
Buku
catatan (Kegiatan dilakukan secara perorangan).
Cara
menerapkan:
(1)
guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu,
(2)
siswa membagi kelompok,
(3)
kelompok menentukan topik yang akan dibawakan di depan kelas,
(4)
siswa bercerita secara berangkai di depan kelas,
(5)
kelompok lain memberi komentar tentang cerita berangkai temannya,
(6)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
c)
Menerangkan Obat/Makanan/Minuman/Benda Lainnya
Tujuan:
Siswa
dapat menjelaskan sesuatu secara runtut dan benar. Siswa menerangkan sebuah
benda yang sudah mereka kenal. Dalam waktu singkat mereka menerangkan mengenai
karakter benda tersebut. Benda dapat berupa minuman, obat-obatan, makanan, tas,
sepatu, dan lain-lain.
Alat
yang diperlukan:
Botol
obat, botol minuman, makanan instant, tas, bolpoint, dan lain-lain. (Kegiatan
dilakukan secara kelompok).
Cara
menerapkan:
(1)
guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu,
(2)
siswa mengambil benda yang mereka kenal,
(3)
dalam waktu dua menit, secara bergantian siswa menerangkan karakteristik benda
yang mereka bawa ke dalam kelompok,
(4)
siswa lain memberi komentar tentang penjelasan temannya,
(5)
siswa merefleksikan proses pembelajaran yang mereka alami,
(6)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
3. Metode Pembelajaran Membaca
Metode
pengajaran membaca yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di
SD antara lain: a. Metode Membaca b. Metode Komunikatif c. Metode Integratif d.
Metode Tematik e. Metode Kuantum f. Metode Partisipatori Dari metode di
atas ada beberapa teknik pembelajaran membaca yang dapat diterapkan di SD,
antara lain:
a)
Mengubah Bacaan ke dalam Gambar
Tujuan:
Siswa
dapat memaknai bacaan dengan cara membuat gambar menurut persepsinya. Siswa
membaca sebuah bacaan. Kemudian, siswa membuat gambar yang dapat menampung isi
bacaan.
Alat
yang digunakan:
Teks
bacaan dan alat tulis menulis. (Kegiatan tersebut dapat dilakukan perseorangan
maupun kelompok).
Cara
menerapkan:
(1)
guru memberikan pengantar mengenai teknik pembelajaran mengubah bacaan ke dalam
gambar,
(2)
guru membagikan teks bacaan kepada masing-masing siswa,
(3)
siswa mulai membaca, setelah itu langsung menuangkan ke dalam gambar,
(4)
siswa memberikan makna gambar tersebut,
(5)
siswa mempresentasikan hasil pemaknaan yang mereka buat,
(6)
siswa lain mengomentari presentasi temannya,
(7)
guru memberikan refleksi hasil pembelajaran hari itu.
b)
Membaca Bergantian
Tujuan:
Tujuan
teknik pembelajaran membaca bergantian adalah agar siswa dapat membaca bersuara
sesuai dengan intonasi dan lafal dengan tepat. Siswa dengan bersuara membaca
tiap paragraf secara bergantian dengan pasangannya.
Alat
yang diperlukan:
Teks
bacaan. (Kegiatan ini dilakukan secara berpasangan).
Cara
menerapkan:
(1)
guru memberikan penjelasan singkat tentang pembelajaran hari itu,
(2)
guru mengajak siswa untuk berpasangan,
(3)
siswa membuka buku bacaan dan membaca pada bab yang sudah ditentukan dengan
bersuara,
(4)
siswa (pasangannya) menyimak dan memberikan penilaian kepada pasangannya yang
sedang membaca,
(5)
siswa saling berdiskusi mengenai kekurangan masing-masing baik intonasi dan
lafal dalam membaca,
(6)
siswa mengomentari hasil pembelajaran tersebut,
(7)
guru merefleksikan kegiatan hari itu.
c)
Membaca Memindai
Tujuan:
Siswa
dapat menemukan secara cepat kata, nomor, lambang, dan apa saja yang dibutuhkan
dari daftar panjang, pengumuman, iklan, daftar telepon, dan nomor acak. Siswa
dalam melakukan kegiatan membaca disuruh menemukan nomor, gambar, atau kata
yang dianggap penting.
Alat
yang digunakan:
Daftar
kata, nomor, gambar, atau simbol. (Kegiatan dilakukan secara perorangan).
Cara
menerapkan:
(1)
guru memberikan sedikit pengantar tentang teknik membaca memindai,
(2)
guru memberikan daftar kata, nomor, atau simbol (pilih salah satu),
(3)
siswa mengidentifikasi daftar sambil memberi tanda garis bawah pada yang
dianggap penting berdasarkan pertanyaan yang diberikan, misalnya
cari
nomor telepon 4266532,
(4)
siswa melaporkan hasilnya di depan kelas,
(5)
siswa lain mengomentari hasil presentasi temannya,
(6)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
d)
Membaca Ekstensif
Tujuan:
Siswa
dapat mengintegrasikan isi bacaan dari berbagai bacaan dalam topik yang sama.
Siswa menjelaskan inti bacaan menurut persepsinya masing-masing setelah membaca
topik yang sama dari berbagai bacaan (koran, majalah, buku teks, dan buku
pengetahuan tentang topik yang sama).
Alat
yang digunakan:
Berbagai
macam bacaan yang berbeda-beda dalam topik yang sama.
Cara
menerapkannya:
(1)
guru memberikan penjelasan mengenai teknik pembelajaran membaca ekstensif,
(2)
guru memberikan masing-masing siswa bacaan dengan topik yang sama, antara siswa
yang satu dengan yang lain tetapi berbeda sumber (ada yang dari koran, majalah,
dsb),
(3)
dalam waktu tertentu bacaan secara bergilir saling dipertukarkan,
(4)
siswa memberikan penjelasan inti dari masing-masing bacaan yang mereka baca,
(5)
siswa lain memberikan tanggapan mengenai penjelasan temannya,
(6)
guru memberikan refleksi kegiatan hari itu.
4. Metode Pembelajaran Menulis
Metode
pengajaran menulis yang dapat diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di
SD antara lain: a. Metode Produktif b. Metode Komunikatif c. Metode Integratif
d. Metode Tematik e. Metode Kuantum f. Metode Partisipatori g. Metode
Konstruktif. Dari metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran
berbicara yang dapat diterapkan di SD, antara lain:
a)
Menulis dari Gambar
Teknik
pembelajaran menulis dari gambar bertujuan agar siswa dapat menulis dengan
cepat berdasarkan gambar yang dilihat. Misalnya, guru menunjukkan gambar
kebakaran yang melanda sebuah desa. Dari gambar tersebut siswa dapat membuat
tulisan secara runtut dan logis berdasarkan gambar. Alat yang dibutuhkan adalah
gambar-gambar yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran, yang berukuran
sama dengan kalender besar. Teknik ini dapat dijalankan secara persorangan
maupun secara kelompok
Cara
menerapkan:
(1)
guru menyampaikan pengantar,
(2)
guru menempelkan beberapa gambar di depan kelas,
(3)
setelah siswa melihat gambar tersebut, siswa mulai mengidentifikasi gambar dan
dari identifikasi itu siswa membuat tulisan secara runtut dan logis,
(4)
guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, dan
(5)
guru merefleksikan pembelajaran tersebut. Upayakan gambar yang disajikan
sesuai dengan tema pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru dapat
memilih gambar yang cocok dengan karakteristik kelas. Gambar yang telah
digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk bahan pembelajaran berikutnya.
b)
Menulis Objek Langsung
Tujuan:
Agar
siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat. Guru
menunjukkan objek kepada siswa di depan kelas, misal boneka, vas bunga,
mobil-mobilan, dan lain-lain. Dari objek tersebut siswa dapat membuat tulisan
secara runtut dan logis berdasarka objek yang dilihatnya. Alat yang dibutuhkan
adalah objek-objek yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini
dapat dijalankan secara perseorangan maupun secara berkelompok.
Cara
menerapkan:
(1)
guru menyampaikan pengantar,
(2)
guru memajang beberapa objek di depan kelas,
(3)
setelah siswa melihat objek tersebut, siswa mulai mengidentifikasi objek,
(4)
siswa membuat tulisan secara runtut dan logis,
(5)
guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, dan
(6)
guru merefleksikan pembelajaran tersebut.
c)
Pembandingan Objek Langsung
Teknik
pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menulis perbandingan berdasarkan
objek yang dilihat. Misalnya, guru menunjukkan dua benda (objek) yang sama
tetapi berbeda bentuk, warna, fungsi, dan lain-lain. Siswa menulis dengan cara
membandingkan dua objek yang telah diidentifikaikannya. Dari objek tersebut
siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan objek yang
dilihat.
Alat
yang dibutuhkan
adalah
benda-benda yang bervariasi sesuai denga tema pembelajaran. Teknik ini dapat
dijalankan baik perorangan maupun kelompok.
Cara
menerapkan:
(1)
Guru menyampaikan pengantar,
(2)
guru memajang dua benda (objek) yang sama namun lain warna, fungsi,
bentuk, dan lain-lain di depan kelas,
(3)
setelah siswa melihat objek tersebut, siswa mulai mengidentifikasi objek,
4)
siswa menulis perbandingan secara runtut dan logis,
(5)
guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya.
(6)
guru merefleksikan pembelajaran tersebut.
d)
Meneruskan Tulisan
Dari
teknik pembelajaran meneruskan tulisan, diperoleh kemampuan siswa dalam
melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah tulisan melalui penambahan
beberapa paragraf. Dalam proses melengkapi tersebut, siswa berada dalam kondisi
senang, ceria, dan penuh dengan tantangan dalam komunitas belajar yang
kompetitif.
Alat
yang digunakan adalah lembaran fotokopi tulisan yang belum selesai gagasannya,
(tulisan tersebut semestinya 10 paragraf tetapi yang 3 paragraf terakhir
dibuang) kemudian siswa menambahkan paragraf sesuai dengan idenya. Fotokopi
sesuai dengan jumlah siswa. Pelaksanaan teknik ini dapat berupa persorangan
atau kelompok. Biasakan sebelum memulai, siswa dikondisikan melalui
kegiatan persepsi lewat berbagai cara, misalnya nyanyian, puisi, permainan, dan
gerakan. Dalam pelaksanaan teknik ini :
(1)
guru memberikan persepsi atau pengantar,
(2)
bagi kelompok (kalau penerapannya dalam kelompok),
(3)
guru memberikan rambu-rambu pelaksanaan,
(4)
guru memberikan lembar fotokopi kepada siswa,
(5)
setelah diberi waktu dan aba-aba, siswa mengerjakan tugas berupa meneruskan
tulisan yang belum selesai dengan idenya sendiri
(6)
setelah waktu yang diberikan habis, siswa melaporkan hasilnya di depan kelas,
(7)
guru bertanya kepada siswa alasan tulisan tersebut, dan
(8)
guru merefleksikan hasil kegiatan tersebut.
Sumber
: Modul KKG BERMUTU Bahasa Indonesia SD
Alamat web : http://hasanjoen.blogspot.com/2010/08/aplikasi-metode-dan-teknik-teknik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar